simbol cinta sebagai media ecobrick


                                 

Program ecobrick merupakan inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi limbah plastik dengan cara mengemas plastik dalam botol plastik menjadi ecobrick yang padat. Ecobrick ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai konstruksi seperti pembuatan bangku, dinding, atau fasilitas lainnya. Dalam hal ini kami membuat hiasan sekolah dengan memanfatatkan rangka besi berbentuk love sebagai media anak-anak untuk mewadahi kegiatan tersebut.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengimplementasikan program ecobrick di SDN 2 Kutakembaran:

  • Edukasi tentang Ecobric: Mulailah dengan memberikan edukasi kepada siswa, guru, dan staf sekolah tentang apa itu ecobrick, cara membuatnya, serta manfaatnya dalam mengurangi limbah plastik.
  • Pengumpulan Bahan : Ajak siswa, guru, dan orang tua untuk aktif mengumpulkan botol plastik dan limbah plastik lainnya yang cocok untuk dijadikan bahan ecobrick. Pastikan limbah plastik yang dikumpulkan bersih dan kering
  • Pelatihan Pembuatan Ecobrick: Selenggarakan sesi pelatihan atau workshop untuk mengajarkan siswa dan staf sekolah tentang teknik membuat ecobrick yang benar. Pastikan mereka memahami prosesnya dan mampu melaksanakannya dengan aman.
  • Pembuatan Ecobrick: Biarkan siswa dan staf sekolah membuat ecobrick secara mandiri atau dalam kelompok. Pastikan mereka menggunakan alat pengemasan yang sesuai dan mengikuti panduan untuk menghasilkan ecobrick yang padat dan tahan lama.
  • Pengumpulan dan Manajemen : Setelah ecobrick selesai dibuat, atur tempat pengumpulan dan penyimpanan yang aman dan terorganisir di sekolah. Pastikan ecobrick disimpan dengan baik untuk penggunaan masa depan.
  • Desain dan Konstruksi: Diskusikan ide-ide untuk penggunaan ecobrick dalam proyek konstruksi di sekolah, seperti pembuatan bangku, dinding partisi, atau fasilitas lainnya. Libatkan siswa dan staf sekolah dalam merancang dan mewujudkan proyek ini.
  • Monitoring dan Evaluasi : Lakukan pemantauan terhadap pengumpulan ecobrick, pembuatan, dan penggunaannya. Evaluasi efektivitas program dalam mengurangi limbah plastik dan kontribusi terhadap lingkungan sekolah.
  • Kampanye Kesadaran : Buat kampanye kesadaran tentang pentingnya mengurangi limbah plastik dan manfaat ekologis dari penggunaan ecobrick di sekolah. Gunakan media sosial, poster, dan kegiatan lainnya untuk meningkatkan kesadaran seluruh komunitas sekolah.
  • Kolaborasi dengan Komunitas : Ajak orang tua siswa dan komunitas lokal untuk mendukung dan berpartisipasi dalam program ecobrick. Mereka dapat membantu dalam pengumpulan limbah plastik dan mendukung proyek konstruksi menggunakan ecobrick.

Dengan melaksanakan program ecobrick di SDN 2 Kutakembaran, sekolah tidak hanya akan membantu mengurangi masalah limbah plastik, tetapi juga mengajarkan siswa tentang tanggung jawab terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Program ini dapat menjadi contoh baik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan membangun kesadaran ekologis di kalangan generasi muda.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liputan MPLSN SDN 2 Kutakembaran Tahun Ajaran 2024 - 2025

Gambar
dokumentasi photo kegiatan Liputan MPLSN SDN 2 Kutakembaran Tahun Ajaran 2024 - 2025 oleh : Gian Sugianto S.Pd Pada Tahun ajaran 2024-2025 di SDN 2 kutakembaran berhasil menggaet peserta didik sebanyak 21 siswa yang berasal dari lingkungan terdekat di desa kutakembaran. Peserta didik mayoritas berasal dari Dusun  Pahing  didalamnya berasal dari 3 blok yaitu blok Babakan, Bunder, dan Kopocondong Peserta didik baru sendiri terdiri dari 11 perempuan dan 10 laki-laki dengan latarbelakang keluarga yang tentunya Heterogen namun mayoritas orang tua dari peserta didik kami bekerja pada sektor perdagangan dan Pertanian. Video dokumentasi MPLSN SDN 2 Kutakembaran Pada tahun ini seperti biasa kegiatan sekolah di awali dengan kegiatan MPLSN (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Negeri). MPLSN adalah program pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru di tingkat SD. Di SDN 2 Kutakembaran, kegiatan MPLSN biasanya melibatkan beberapa agenda penting untuk mempermudah adaptasi siswa baru, term...
Baca selengkapnya

Posyandu Remaja: Kerja Sama Kolaboratif Membentuk Generasi Muda yang Sehat

Gambar
Posyandu Remaja: Kerja Sama Kolaboratif Membentuk Generasi Muda yang Sehat oleh : Gian Sugianto M.Pd        Gambar 1 : Program Kegiatan Posyandu Remaja Desa Kutakembaran, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat - Pada hari ini, SDN 2 Kutakembaran diberikan kesempatan oleh Organisasi PKK dibawah kepemimpinan ibu Iis Sugiarti untuk menjadi sasaran program utama  yang bekerja sama dengan Puskesmas Garawangi dan dibawah pengawasan stikholder Desa Kutakembaran dengan meluncurkan program Posyandu Remaja.  Posyandu Remaja merupakan sebuah program yang dirancang untuk memantau dan meningkatkan derajat kesehatan remaja di Desa Kutakembaran. Program ini bertujuan untuk: - Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang kesehatan dan hidup sehat. - Meningkatkan keterampilan hidup sehat remaja. - Meningkatkan derajat kesehatan remaja. gambar 2: Pemeriksaaan Kesehatan  Posyandu Remaja akan melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain: - Pemeriksaan kesehatan rutin. - P...
Baca selengkapnya

Pemilihan Brand Ambassador SDN 2 Kutakembaran Sebagai Langkah dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Siswa

Gambar
oleh : Gian Sugianto, M.Pd gambar 1 :  Dokumentasi para Juara Program Brand Ambasador merupakan salah satu program yang dicanangkan pada setiap tahunnya secara berkala. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk melibatkan siswa secara aktif dalam mempromosikan nilai-nilai dan citra sekolah.  Pada sabtu tanggal 7 - 09 -2024 merupakan penyelanggraan perdana yang suskses digelar, dimana peserta yang mengikuti kegiatan tersebut hampir seluruhnya yakni sebanyak 139 siswa yang terdiri dari siswa-siswi jenjang kelas 1 sampai dengan jenjang kelas 6. Perlombaan Brand Ambasador Kuta 2 sendiri terbagi menjadi 2 kategori yaitu Kategori Putra  dan Kategori Putri , dalam lomba terdapat 3 aspek yang menjadi pusat penilaian yaitu kreatifitas desain baju ,  teknik berjalan dan ekspresi pose dalam mempersentasikan baju yang mereka kenakan. Adapun juri diambil dari pihak internal yang terdiri dari Kepala Sekolah SDN 2 Kutakembaran, dan 2 orang guru Mapel. Hal ini dipilih dengan memperhati...
Baca selengkapnya